
Keterangan Gambar : Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu melalui Dinas Kesehatan, melaksanakan kegiatan Desiminasi dan Publikasi Data Stunting, Selasa (16/09/25). Kegiatan yang berlangsung dihadiri Wakil Bupati Dompu, Syirajuddin, SH,
SetdaDompuKab - Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu melalui Dinas Kesehatan, melaksanakan kegiatan Desiminasi dan Publikasi Data Stunting, Selasa (16/09/25).
Kegiatan yang berlangsung dihadiri Wakil Bupati Dompu, Syirajuddin, SH, Sekertaris Daerah, Gatot Gunawan Perantauan Putra, SKM., M.MKes, Kepala Dinas Kesehatan, Pimpinan OPD terkait, Para Camat dan Stakeholder terkait.
Mengawali sambutan di acara ini Wabup Syirajuddin menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kegiatan yang dilakukan.
"Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini dan juga kepada semua pihak yang telah memberikan komitmen, serta dukungan, terhadap upaya penurunan stunting di Kabupaten Dompu", ucapnya.
Lanjutnya pencegahan dan penanggulangan stunting merupakan akar permasalahan pokok dari peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terus kita upayakan pencegahannya, sehingga membutuhkan penanganan yang komperehensif dan berkesinambungan.
Menurutnya dalam RPJMN 2025-2029 memprioritaskan penanganan stunting melalui peningkatan gizi masyarakat, pemantauan kesehatan ibu dan anak, serta penguatan layanan dasar, dengan sasaran utamanya adalah kelompok remaja dan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita).
RPJMN 2025-2029 menetapkan target prevalensi stunting sebesar 14,2%. pada tahun 2029 hal ini sebagai bagian dari upaya besar indonesia untuk mewujudkan generasi emas 2045.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 menunjukkan prevalensi stunting nasional masih cukup tinggi yaitu sebesar 19,8%, sehingga indonesia harus mampu menurunkan stunting sebesar 5,6% untuk mencapai target RPJMN.
"Penurunan prevalensi stunting harus kita upayakan bersama, OPD terkait yang diharapkan untuk berperan dalam melakukan intervensi spesifik maupun sensitif. khususnya yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Camat memegang peran sentral dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di tingkat kecamatan sebagai koordinator, penggerak, dan fasilitator di wilayah kecamatan", terangnya.
Wabup Syirajuddin menambahkan perannya meliputi kolaborasi dengan berbagai pihak, memantau program di tingkat desa dalam upaya pencegahan stunting, dan memastikan desa mengimplementasikan peraturan bupati dompu nomor 26 tahun 2021 tentang peran desa dalam pencegahan dan penanganan stunting terintegrasi.
"Pada level bawah peran desa tak kalah pentingnya, desa dapat mengalokasikan anggaran dana desa, atau menggandeng pihak lain, baik lembaga atau CSR, di wilayah masing-masing, guna mendukung percepatan penanganan stunting", tuturnya.
Disela waktu dalam laporannya Kadis Kesehatan, Omiyati Fatimah, S.Sos., MPH, menyebutkan prevalensi stunting di Kabupaten Dompu berdasarkan Hasil SSGI tahun 2024 mengalami kenaikan 7,4% dari hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yaitu dari 12,4% menjadi 19,8%.
Menurut Kadis Omiyati Fatimah peningkatan angka stunting sejalan dengan hasil pengukuran di Bulan Agustus tahun 2025 berdasarkan hasil Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu dari 10,64% tahun 2024 menjadi 11,00% pada tahun 2025.
Berikutnya Omiyati Fatimah berharap dengan dilakukan kegiatan pembahasan data stunting dengan hadirnya OPD terkait ditemukan solusi dalam upaya bersama menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Dompu.
"Pertemuan yang berlangsung tentunya menjadi media yang baik guna membangun sinergi, kerjasama dan kebersamaan semua pihak dalam upaya menanggulangi prevalensi stunting", ujarnya.
Acara pembukaan oleh Wabup Syirajuddin berlangsung aman, tertib dan lancar yang dilanjutkan pemaparan materi dari para narasumber diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab. (Prokopim)
Facebook Comments